Santun Bertutur, Bijak Berbahasa oleh Duta Bahasa Sulawesi Utara 2023

(Ditulis oleh Ishom Dhiya’uddin dan Patricia Michella Rumbewas)

Kasus pembakaran sekolah yang terjadi di Temanggung, Jawa Tengah, sempat menghebohkan jagat dunia maya di paruh awal bulan Juli lalu. Bagaimana tidak, pelaku merupakan seorang siswa di SMP Negeri 2 Pringsurat. Mirisnya, pelaku masih berada di bawah umur, yakni berusia 13 tahun. Pelaku nekat membakar sekolahnya lantaran merasa dirundung oleh teman dan guru di sekolahnya. Pelaku berinisial R menuturkan bahwa dia sering diejek dan pernah dikeroyok oleh beberapa teman sekolahnya tanpa alasan yang jelas. Pelaku R telah melaporkan tindakan perundungan ini kepada guru, tetapi tidak ditindaklanjuti. Pelaku R juga pernah mengalami kejadian tidak mengenakkan oleh oknum guru karena menyobek tugasnya tanpa penjelasan apa pun. Walaupun pelaku R memang terkenal problematik dan suka mencari perhatian, tetapi perilaku perundungan yang dilakukan oleh teman sekolahnya dan oknum guru tidak dapat dibenarkan. Perundungan dapat berdampak kepada kesehatan mental dari seseorang apalagi pada umur yang masih belia.

Menurut studi dari PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional) pada tahun 2018, 41% pelajar berusia 15 tahun pernah mengalami perundungan setidaknya beberapa kali dalam satu bulan. Selaras dengan data tersebut, jajak pendapat dari U-Report terhadap 2.777 anak muda berusia 14—24 tahun menunjukkan bahwa 45% dari responden pernah mengalami perundungan daring. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perundungan yang terjadi di Indonesia sangat tinggi, bahkan terindikasi masih banyak kasus perundungan lain yang tidak terlaporkan atau terdata karena ketidaktahuan korban dalam melaporkan. Kenapa kasus perundungan baik secara langsung maupun melalui dunia maya ini kerap kali terjadi?

Dilansir dari laman Alodokter.com, terdapat beberapa penyebab terjadinya perundungan, mulai dari pengaruh pergaulan yang kurang baik hingga kurang empati dan perasaan dari pelaku. Pengaruh dari pergaulan yang tidak terkontrol menyebabkan perilaku anak berubah menjadi keras dan kasar. Hal ini dapat melahirkan bibit-bibit pelaku perundungan sejak dini. Kurangnya empati juga dapat menyebabkan terjadi perundungan karena pelaku tidak dapat merasakan perasaan korban dan memosisikan dirinya sebagai korban. Oleh karena itu, ia merasa tidak masalah untuk merundung seseorang yang dirasa lebih rendah baik fisik, jenis kelamin, maupun status sosialnya.

Pergaulan yang salah dan kurang empati dapat membuat seseorang terbiasa dalam melakukan komunikasi dengan cara yang kurang bijak dan tepat, yakni berbicara secara tidak sopan dan kasar. Penggunaan bahasa yang kasar, yaitu bahasa yang tidak sopan dan santun merupakan contoh dari bahasa yang buruk. Semakin maraknya penggunaan bahasa yang buruk akan berdampak pada naiknya tingkat perundungan di Indonesia. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan mengurangi kasus perundungan di negeri tercinta ini?

Penggunaan bahasa yang baik merupakan salah satu contoh termudah yang dapat diterapkan untuk mengurangi perundungan di Indonesia. Mungkin akan terbesit dalam benak kita, “lalu bahasa yang baik seperti apa?”. Dikutip dari ucapan Ivan Lanin saat mengisi Pembekalan Finalis Duta Bahasa Nasional Tahun 2023, “bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan konteksnya, yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, dan status sosial lawan berbicara”. Pria berusia 48 tahun yang kerap disapa Uda Ivan ini menjabarkan bahwa bahasa yang baik bukan selalu terkait bahasa baku atau sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) saja, tetapi juga terkait bagaimana kita memilih kata-kata yang sesuai dengan target atau lawan bicara. Dengan menggunakan bahasa yang baik, yakni sopan dan santun menyesuaikan dengan lawan bicara, perundungan dapat dicegah.

Bahasa yang sopan dan santun adalah bahasa yang dalam proses penuturan dan pemilihan katanya tidak menyinggung seseorang dan sesuai dengan nilai-nilai dan norma masyarakat yang berlaku. Penggunaan diksi dan kalimat harus menyesuaikan dengan target atau lawan bicara sehingga ucapan yang dilontarkan tidak menyalahi adab, norma, atau nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat. Seperti menggunakan bahasa yang lebih sopan kepada orang yang lebih tua atau kita hormati, bukan menggunakan bahasa kasar yang biasa kita gunakan kepada teman dekat atau sahabat. Tentunya penggunaan bahasa yang baik, yaitu sopan dan santun, akan meminimalisasi terjadinya ketersinggungan atau sakit hati yang mungkin dirasakan oleh lawan bicara.

Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara  sebagai generasi muda telah melaksanakan program Krida Bahasa bertajuk “Adibasa” yang bermakna bahasa yang baik. Adibasa, yang memiliki jargon “santun bertutur, bijak berbahasa”, adalah sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk terus menggunakan bahasa yang baik, yaitu bahasa yang sopan dan santun, guna mengurangi dan mencegah terjadinya perundungan di masyarakat. Adibasa memiliki 3 program kerja utama, yaitu Adiwara, Adigram, dan Adiaga.

Adiwara adalah bentuk pendayagunaan masyarakat sekitar, khususnya para akademisi, agar dapat menjadikan mereka seorang pionir yang nantinya dapat menyebarkan semangat penggunaan bahasa yang baik kepada lingkungan sekitarnya. Adiwara diadakan dengan konsep gelar wicara (talkshow) yang telah diselenggarakan di 2 lokasi berbeda dan menggandeng 2 komunitas akademisi berbeda. Adiwara pertama diselenggarakan di Kantor Nutrihub Manado bersama dengan komunitas Aksara Manado. Antusiasme peserta sangat tinggi hingga membuat panitia harus menyediakan tempat duduk tambahan untuk peserta yang ingin mengikuti gelar wicara yang bertemakan “bahasa penentu dirimu” ini. Hal ini disebabkan peserta, yang mayoritas merupakan mahasiswa, sangat tertarik dengan pembahasan yang diangkat mengenai bahasa yang sopan dan santun, yang tentunya akan bermanfaat untuk mereka dalam hal komunikasi dengan dosen. Selanjutnya, Adiwara kedua diselenggarakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kotamobagu dan dihadiri oleh pegawai KPP yang sedang tidak bertugas atau sedang cuti. Minat dari pegawai KPP dalam mengikuti rangkaian kegiatan cukup besar dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para pegawai dalam melakukan komunikasi dengan orang lain sehingga mereka menggunakan dan memilih diksi yang sesuai dengan lawan bicara guna menghindari kesalahpahaman dan perundungan dengan rekan kerja.

Foto 1 Pelaksanaan Adiwara bersama dengan komunitas Aksara Manado

Adigram adalah sebuah program yang dijalankan secara daring melalui media sosial yaitu Instagram. Adigram berbagi beberapa infografis terkait penggunaan bahasa yang baik dan video pendek yang menarik berisi sedikit tip untuk penonton dalam berkomunikasi yang baik dan sopan. Video pendek berbentuk tip dalam berkomunikasi ini bertujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas lagi, khususnya warganet yang berdomisili di luar Sulawesi Utara guna meningkatkan tingkat literasi berbahasa yang baik. Selain itu, Adigram juga merupakan bentuk komitmen Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dalam mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi dan media social yang ada, karena dampak media social cukup besar untuk masyarakat khususnya kawula muda.

Terakhir adalah Adiaga, kegiatan dimana Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara terjun langsung ke masyarakat untuk memperkenalkan permainan ular tangga kebahasaan kepada anak-anak di sekitar Kota Manado. Ular tangga kebahasaan adalah sebuah bentuk permainan papan yang menarik serta edukatif. Pemain dapat bermain serta belajar terkait bahasa, khususnya bahasa yang baik. Adiaga telah dilaksanakan di beberapa tempat berbeda, yaitu Malalayang Beach Walk, Lapangan KONI, Lapangan Tikala, dan Taman Kesatuan Bangsa. Salah satu tujuan utama Adiaga ialah mengedukasi generasi muda agar mengetahui, memahami, serta mempraktikkan bahasa yang baik. Anak-anak tidak perlu khawatir apabila mereka ingin bermain ular tangga kebahasaan dengan keluarga di rumah. Adiaga menyajikan dan mengizinkan peserta anak-anak untuk dapat mengunduh permainan tersebut melalui sebuah kode respons cepat (QR Code) sehingga anak-anak dapat memainkan permainan ular tangga kebahasaan di mana saja dan kapan saja. Sejak artikel ini dibuat, masyarakat yang telah mengunduh permainan ular tangga kebahasaan sebanyak 151 orang yang berasal dari masyarakat Sulawesi Utara dan beberapa provinsi lainnya.

Foto 2 Kegiatan Adiaga bersama anak-anak di Malalayang Beach Walk

Kalian penasaran dengan keseruan konten dan keberlanjutan dari program utama Adibasa? Untuk itu, kalian dapat mengikuti akun resmi Adibasa, yaitu @adibasa.official, karena di akun itulah kami akan mengunggah konten menarik lainnya dan memberikan kabar terkait program kerja kami selanjutnya.

Dari ketiga program kerja utama dari Adibasa, kami berharap Adibasa dapat menjadi sebuah langkah awal, yang nantinya akan menjadi efek bola salju (snowball effect) sehingga dapat merangkul banyak orang dan mengubah pola pikir partisipan agar menggunakan bahasa yang baik yaitu bahasa yang sopan dan santun, yang nantinya akan dapat membawa perubahan masif untuk menjadikan NKRI tercinta ini bebas dari perundungan.

Daftar Pustaka

Nasional.tempo.co (2023). “Siswa Bakar Sekolah di Temanggung, Polisi: Racik Sendiri Cairan untuk Membakar”. Diakses pada 4 September 2023, dari https://nasional.tempo.co/read/1742456/siswa-bakar-sekolah-di-temanggung-polisi-racik-sendiri-cairan-untuk-membakar

Unicef.org (2020). “Perundungan di Indonesia”. Diakses pada 4 September 2023, dari https://www.unicef.org/indonesia/media/5691/file/Fact%20Sheet%20Perkawinan%20Anak%20di%20Indonesia.pdf

Alodokter.com (2023). “9 Penyebab Bullying dan Cara Mencegahnya”. Diakses pada 4 September 2023, dari https://www.alodokter.com/9-penyebab-bullying-dan-cara-mencegahnya

Ivan Lanin (2023). “Pembekalan Duta Bahasa Nasional Tahun 2023”.

Pisah Sambut Kepala Balai Bahasa dan Kepala Subbagian Umum Provinsi Sulawesi Utara 2022

Pada tanggal 3 Juni 2022 dilaksanakan perpisahan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara yang lama (Drs. Dwi Sutana, M.Hum.) dan penyambutan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara yang baru (Januar Pribadi, S.I.P., M.M.) di kantor Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara. Selain pisah sambut Kepala Balai, dilaksanakan juga perpisahan antara Kepala Subbagian Tata Usaha yang lama (Yunita K.K. Dien, S.S., M.Pd.) dengan Kepala Subbagian Umum yang baru (Achmad Ramadhan, S.Pd.).

Pada acara perpisahan ini, dilakukan juga penyerahan berkas dan pertanggungjawaban keuangan dari pejabat Kepala Balai yang lama kepada Kepala Balai yang baru. Disaksikan oleh beberapa pegawai, penyerahan dilakukan dengan baik dan penandatanganan kesepakatan penyerahan pertanggungjawaban dilaksanakan dengan lancar.

Semoga dengan adanya pergantian Kepala Balai dan Kepala Subbagian Umum yang baru diharapkan Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara menjadi semakin baik dan maju ke depannya. Dan bagi bapak Drs. Dwi Sutana, M.Hum. semoga amanah dalam menjalankan tugasnya yang baru.

Sosialisasi UKBI Bagi Masyarakat Se-Kabupaten Kepulauan Sangihe

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Bagi Masyarakat Se-Kabupaten Kepulauan Sangihe (18/12/2020). Kegiatan yang dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tahuna ini dihadiri oleh 50 orang peserta dari berbagai profesi yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Kegiatan dimulai oleh pemandu Putra Wenas, S.E.

Pada kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe hadir untuk memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan. Selain Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe, dalam kegiatan ini turut hadir juga Kepala SKB Tahuna yang memberikan sambutan sekaligus menutup kegiatan.

Kepala Subbagian Tata Usaha Ibu Yunita K. K. Dien, S.S., M.Pd. memberikan sambutan
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe memberikan sambutan

Kegiatan ini diawali dengan doa dan juga menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai tes UKBI oleh Ketua Panitia Kegiatan. Selanjutnya, para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi tes UKBI berbasis kertas.

Ketua Panitia Bapak Stevanus Pangemanan, S.S., M.Hum. menyampaikan materi terkait UKBI

Pada akhir kegiatan, para peserta diminta untuk foto bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepala Subbagian Tata Usaha, dan Kepala SKB Tahuna. Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Mereka berharap dilain waktu dapat mengikuti tes UKBI yang sebenarnya.

Foto bersama dengan para peserta

Sinkronisasi Program Antarunit Pelaksana Teknis Kemdikbud Tahun 2020

Pada tanggal 11–13 Desember 2020 Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Sinkronisasi Program Antarunit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Hotel Mercure Manado. Kegiatan ini dihadiri oleh UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kemdikbud yang ada di Provinsi Sulawesi Utara, yaitu LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Sulawesi Utara, BP PAUD (Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini) Sulawesi Utara, BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) Sulawesi Utara, dan Balai Arkeologi Sulawesi Utara. Selain dari UPT Kemdikbud, turut hadir Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D., Kepala Balai TIK Dikda Sulawesi Utara Markus Sompotan, S.Sos., M.Si., dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado Drs. Daglan M. Walangitan, M.Pd..

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Drs. Dwi Sutana, M.Hum. memberikan sambutan
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. menyampaikan materi

Dalam kegiatan ini, narasumber yang hadir menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh unit kerja masing-masing. Adapun pemaparan kegiatan-kegiatan oleh tiap narasumber adalah kegiatan yang bisa disinkronkan dengan tugas dan fungsi dari Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara, antara lain mewajibkan para guru untuk mengikuti UKBI sebagai syarat mendapatkan sertifikat, pelestarian bahasa daerah, dan pembuatan buku pembelajaran Bahasa Indonesia untuk anak-anak.

Kepala Subbagian Tata Usaha BP PAUD Sulawesi Utara Dra. Maasje J. Kalalo, M.Pd. menyampaikan materi
Kepala LPMP Sulawesi Utara Febry Dien, S.T., M.Inf.Tech.Man. menyampaikan materi
Kepala Balai TIK Dikda Sulawesi Utara Markus Sompotan, S.Sos., M.Si. menyampaikan materi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado Drs. Daglan M. Walangitan, M.Pd. menyampaikan materi

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta karena setiap UPT Kemdikbud yang ada di Provinsi Sulawesi Utara dapat mengenal satu sama lain. Diharapkan melalui kegiatan ini, program-program UPT Kemdikbud juga Dinas Pendidikan daerah dapat tersinkronisasi dengan baik.

Foto bersama pegawai Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dengan narasumber

Diseminasi Inventarisasi Kosakata Bahasa Bolaang Mongondow Dialek Bintauna Tahun 2020

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Diseminasi Inventarisasi Kosakata Bahasa Bolaang Mongondow Dialek Bintauna Tahun 2020 (27/11/2020). Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Whiz Manado ini dihadiri oleh 30 orang sebagai peserta yang terdiri atas mahasiswa, akademisi, budayawan, dan peneliti Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Bapak Sadli Datunsolang memaparkan materi
Bapak Feby Aditya Kurniawan, S.Hum. memaparkan materi

Kegiatan yang bertujuan untuk memverifikasi hasil pengambilan kosakata sebelum diusulkan ke dalam KBBI daring ini mengundang narasumber Sadli Datunsolang selaku Ketua Lembaga Adat Bintauna dan Wakil Ketua Lembaga Adat di Kabupaten Bolaang Mongondow, Dyah Erta Damayanti, S.S. selaku analis kata dan istilah Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara, dan Feby Aditya Kurniawan, S.Hum. yang juga selaku analis kata dan istilah Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Seorang peserta bertanya

Kegiatan ini dimulai pukul 07.30–16.30 WITA dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan mewajibkan para peserta untuk melakukan uji cepat COVID-19 sebelum masuk ke ruang kegiatan. Adapun kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta.

Foto bersama
Foto bersama

Uji Cepat Covid-19 di Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara

Demi mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19 di lingkungan Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dilakukan uji cepat Covid-19 pada tanggal 9 Oktober 2020. Uji cepat ini dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara bekerja sama dengan Laboratorium Klinik Patra untuk mengambil dan menguji sampel.

Pelaksanaan ini diwajibkan bagi seluruh pegawai. Setiap pegawai diambil sampel darahnya dan kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan, yaitu dengan menjaga jarak dan menggunakan masker.

Hasil uji cepat Covid-19 nantinya akan dibagikan ke masing-masing pegawai untuk mengetahui respon reaktif atau non-reaktif. Jika hasilnya reaktif, maka pegawai yang bersangkutan akan diwajibkan karantina mandiri selama 14 hari.

Antusiasme Peserta Tes UKBI Dinamis di Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara

Pada tanggal 15/9/2020 Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan tes UKBI dinamis perdana. Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan seperti siswa SD, siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa, guru, dosen, wartawan, para peneliti dari berbagai UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kemdikbud, dan dari berbagai profesi lainnya.

Adapun tes ini dilaksanakan pada pukul 08.00–14.30 WITA yang terdiri dari 3 sesi setiap 2 jam. Setiap sesi diikuti oleh peserta dengan mengikuti protokol kesehatan demi pencegahan penularan Covid-19.

Kegiatan ini pun mendapat tanggapan dan antusiasme yang baik dari para peserta. Mereka berharap tes UKBI dinamis ini dapat terus dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Antusiasme Peserta Bengkel Sastra Penulisan Kreatif Bagi Guru dan Siswa SLTA Se-Kota Tomohon Tahun 2020

Pada tanggal 11–13 Maret 2020 Balai Bahasa Sulawesi Utara melaksanakan Bengkel Sastra Penulisan Kreatif Bagi Guru dan Siswa SLTA Se-Kota Tomohon Tahun 2020. Sebanyak 50 orang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

sambutan dari Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Daerah Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa memberikan sambutan.

Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya tiga stanza oleh seluruh peserta, panitia, undangan, dan narasumber. Setelah itu, dilajutkan dengan sambutan dari Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum. Kemudian, kegiatan dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Daerah Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa.

Yanusa Nugroho, S.S. memberikan materi
Fientje Watak, S.Pd., M.Pd. memberikan materi
Jeannie Lesawengan, S.S., M.Hum. memberikan materi

Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Yanusa Nugroho, S.S., Fientje Watak, S.Pd., M.Pd., dan Jeannie Lesawengan, S.S., M.Hum. Ketiga narasumber memberikan materi-materi yang menjelaskan cara membuat sebuah penulisan kreatif yang baik. Adapun materi yang diberikan yaitu, Menulis Cerpen, Membuat Cerita Rakyat, serta Penulisan dan Penyuntingan. Di hari selanjutnya, para peserta diminta untuk membuat suatu karya tulis kreatif sambil dibimbing oleh narasumber.

Kegiatan membuat karya tulis kreatif dibimbing oleh narasumber

Kegiatan yang berlansung selama 3 hari ini berjalan dengan baik dan mendapatkan antusiasme dari para peserta. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan lagi di Kota Tomohon.

Foto bersama dengan peserta kegiatan

Pengambilan Data Penyusunan Kamus Dwibahasa Bahasa Bolaang Mongondow

Bolaang Mongondow Utara—Dalam rangka melestarikan bahasa daerah yang merupakan salah satu tugas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Balai Bahasa Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan pengambilan data untuk penyusunan kamus dwibahasa bahasa Bolaang Mongondow di Sangkup, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara pada tanggal 12—16  Februari 2020. Tim terdiri atas 4 orang, yaitu Marike Ivone Onsu, S.S., M.Hum. selaku ketua, Anas Yuliadi Nurdin, S.S., M.Hum., Feby Aditya Kurniawan, S.Hum., dan Dyah Erta Damayanti, S.S.

Pengambilan data yang berlangsung selama 5 hari tersebut, dilakukan dengan dua cara, yaitu wawancara dan menulis kosakata dari 4 orang narasumber yang merupakan penutur asli bahasa Bolaang Mongondow. Tim secara cermat bertanya dan menulis setiap kosakata yang disampaikan oleh para narasumber agar tidak ada data yang salah. Untuk tempat pengambilan data, tim datang berkunjung ke tempat kediaman tiap narasumber.

Di hari terakhir, tim kembali ke Manado untuk selanjutnya memproses data yang telah didapatkan agar dapat disusun menjadi kamus dwibahasa bahasa Bolaang Mongondow. Penyusunan kamus dwibahasa ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat di Sulawesi Utara untuk mempelajari bahasa daerah dengan mudah. Selain itu, penyusunan kamus dwibahasa ini juga bertujuan untuk melestarikan bahasa daerah yang ada di Sulawesi Utara.

Sastrawan Masuk Sekolah SMP se-Kota Bitung 2019

Balai Bahasa Sulawesi Utara sukses menggelar kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah se-Kota Bitung yang digelar pada tanggal 9-10 Mei 2019 di SMP Negeri 4 Bitung. Kegiatan tersebut menyajikan materi seputar bahasa dan sastra Indonesia. Kegiatan ini dalam rangka menyukseskan Gerakan Literasi Nasional (GLN).

Pembukaan Kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah se-Kota Bitung 2019

Ahli bahasa dan sastrawan kenamaan menjadi narasumber dalam kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bitung, Julius Markus Ondang, S.Pd., M.Si.. Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum., sastrawan Tjahjono Widijanto, sastrawan Sovian Lawendatu, dan sastrawan Deisye Wewengkang menjadi narasumber.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bitung, Julius Markus Ondang membuka kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah se-Kota Bitung

Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum., memberikan materi Kebijakan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada kesempatan yang berbeda, para sastrawan memberikan materi Khasanah Sastra Sulawesi Utara serta Proses Kreatif dalam Menulis dan Membaca Puisi.


Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum., memberikan materi

Penyampaian materi yang menarik dari narasumber membuat peserta makin bersemangat mengikuti kegiatan. Dalam kegiatan tersebut, semua peserta mendapat kesempatan untuk menulis dan membaca puisi.

Deisye Wewengkang, S.Pd., M.Pd., memberikan materi

Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum., mengungkapkan kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah kali ini telah berlangsung sesuai harapan. Beliau juga berharap suatu saat nanti semua sekolah dapat memahami literasi baca tulis.

Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum., mengungkapkan kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah kali ini telah berlangsung sesuai harapan

“Tujuan kita datang ke sekolah bersama sastrawan dengan tajuk kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mudah-mudahan hal ini dapat memicu sekolah-sekolah lain yang tidak kami datangi untuk mengadakan kegiatan semacam ini. Guru-guru yang mengikuti kegiatan ini dilatih dan tampil membawakan puisi yang mereka ciptakan sehingga mereka dapat mengajarkan ilmu yang didapat dari kegiatan ini kepada anak didiknya,” ungkap Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum., Jumat (10/5/2019).

“Suatu saat nanti diharapkan semua sekolah bisa memahami apa yang dimaksud literasi sekolah atau literasi baca tulis yang saat ini melalui kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah yang dikhususkan untuk menciptakan pemahaman baca tulis,” tambah beliau.

Total sebanyak 80 peserta mengikuti kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah. Mereka terdiri dari guru dan siswa SMP se-Kota Bitung.

Panitia dan Peserta Kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah SMP se-Kota Bitung