Penerjemahan Cerita Anak Tahun 2023

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara sukses menggelar kegiatan Penerjemahan Cerita Anak pada 7—9 September 2023 di salah satu hotel ternama di Kota Manado. Kegiatan tersebut menghasilkan naskah cerita anak dalam dua bahasa, bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh delapan orang penerjemah yang menerjemahkan tiga bahasa daerah, yakni bahasa Melayu Manado, bahasa Sangihe, dan bahasa Mongondow. Naskah-naskah terjemahan cerita anak yang dihasilkan melalui kegiatan ini ditujukan bagi pembaca awal usia anak anak SD kelas 1—3.

Peserta kegiatan Penerjemahan Cerita Anak selama tiga hari ini dibagi ke dalam tiga kelompok diskusi sesuai bahasa yang akan diterjemahkan. Pembahasan naskah dalam kelompok-kelompok diskusi kecil ini sangat berdinamika karena perlu kesepakatan dalam pemilihan kata yang tepat. Melalui kesempatan ini pula para penerjemah cerita anak mendapat pengalaman dalam menerjemahkan bahasa daerah dengan beragam teknik menerjemahkan dari para tim Penerjemah Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara. Seturut pula dengan kesempatan yang sama, para penerjemah cerita anak mendapat pengetahuan kebahasaan dari tim Penyuluh Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara untuk ketepatan kata yang digunakan dalam penerjemahan mereka masing-masing.

Dalam kegiatan ini, para penerjemah menerjemahkan naskah terjemahan bahasa daerah Mongondow, Sangihe, dan Melayu Manado ke dalam bahasa Indonesia. Sejumlah 15 naskah dalam format pdf berhasil diselesaikan dengan baik dengan pendampingan dari tim Penerjemah dan Penyuluh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara. Naskah yang telah diterjemahkan dalam format pdf, yakni 8 naskah terjemahan bahasa Melayu Manado, 4 naskah terjemahan bahasa Mongondow, dan 3 naskah terjemahan bahasa Sangihe.

Semoga hasil terjemahan seluruh narasumber kegiatan ini mampu memperkaya khazanah bahan literasi untuk Indonesia dan dunia. Amat memungkinkan untuk mulai memperkenalkan bahasa daerah kita ke tingkat internasional melalui penerjemahan multibahasa. Mengapa tidak? Mari mengaminkan mimpi-mimpi yang positif agar dapat kita tunai satu per satu pada tahun-tahun mendatang. amin.

Jaga Bahasa Tahun 2023

Dalam rangka mengutamakan bahasa Indonesia dan melestarikan bahasa daerah bagi Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dengan cara membuat konten kebahasaan dan kesasteraan sendiri sesuai tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesasteraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, dan Internasionalisasi Bahasa Asing kemudian mengampanyekannya di media sosial, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Jaga Bahasa. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 7–10 September 2023 ini dilaksanakan di NDC Resort. Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari ini diikuti oleh 23 Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dari berbagai angkatan.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Yudhistira Udd Sondakh, seorang pembuat konten yang sudah membuat berbagai konten baik untuk komersial maupun lembaga/instansi pemerintah. Materi yang disampaikan antara lain Berbagi Praktik Baik Membuat Ide untuk Naskah Konten, Teknik Penyusunan Naskah, Teknik Pengambilan Gambar, dan Teknik Pengeditan Video. Setelah pemaparan materi, dilakukan juga praktik yang harus diikuti oleh para peserta.

Adapun kegiatan ini diharapkan agar Duta Bahasa bisa menghasilkan konten kebahasaan atau kesastraan. Selain itu, mereka juga menjadi pemengaruh dalam meningkatkan minat literasi masyarakat melalui media sosial mereka masing-masing.

Penguatan Program Abdi Bahasa Tahun 2023

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Penguatan Program Abdi Bahasa (5/9/2023). Bertempat di Hotel Luwansa Manado, kegiatan ini berlangsung selama 2 hari. Bertujuan untuk memberikan pelatihan terhadap Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dan guru atau kepala sekolah yang akan dijadikan tempat kegiatan Abdi Bahasa, 40 orang peserta yang merupakan perwakilan dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas di Kota Manado, serta Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara hadir dalam kegiatan ini.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah ibu Dra. Derna Koni Rani Tumilaar, M.Pd., ibu Irene D.C. Rindorindo, S.S., M.Hum., dan bapak Feby Aditya Kurniawan, S.Hum. Materi-materi yang disampaikan antara lain meresensi buku, Perjenjangan Buku dan Aturan 5 Jari, Membaca Bersama, Menceritakan Kembali, Pengelolaan dan Penataan Buku, dan Membaca Nyaring. Setelah pemaparan materi, peserta diwajibkan untuk mempraktikkan materi-materi tersebut.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan Penguatan Program Abdi Bahasa Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara yang nantinya akan turun ke sekolah-sekolah untuk bercerita kepada siswa menjadi tahu dan lebih baik dalam membacakan dan mencontohkan praktik membaca buku. Selain itu, dengan materi-materi yang sudah dipaparkan kepada para guru diharapkan nantinya mereka dapat mengelola buku-buku bacaan yang ada di sekolah dengan lebih tertata bahkan dapat meningkatkan minat baca bagi para siswa.

Kemendikbudristek Fasilitasi Sastrawan Muda Melalui Program Penulisan Mastera

Jakarta, 29 Agustus 2023 – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Program Penulisan Mastera: Naskah Drama. Acara yang berlangsung mulai 28 Agustus s.d. 1 September 2023 tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para satrawan muda dari tiga negara anggota yang hadir yakni Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia serta negara pemerhati Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) untuk memperluas wawasan dan kemampuan teknis penulisannya. Selain itu, Program Penulisan Mastera: Naskah Drama juga menjadi wahana untuk bertukar pengalaman dan ide kreatif para peserta bersama sastrawan senior melalui bengkel penulisan.

“Badan Bahasa berperan dalam mendukung program prioritas Kemendikbudristek, yakni dalam hal pelestarian, pelindungan, pengembangan bahasa dan sastra. Melalui kegiatan ini, sastrawan muda diharapkan lebih mengenal situasi penulisan puisi, cerpen, novel, drama, esai di negara-negara lain; mengambil manfaat dari pandangan dan kritik sesama sastrawan muda,” terang Sekretaris Badan Bahasa selaku Ketua Mastera Indonesia, Hafidz Muksin, di Jakarta (28/8).

Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand sebagai negara anggota Mastera menyadari pentingnya penyelenggaraan bengkel penulisan kreatif yang kemudian berubah namanya menjadi Program Penulisan Mastera dan dicetuskan sejak tahun 1997. Genre karya pada program penulisan ini bergilir dengan urutan puisi, cerpen, esai, dan drama.

Program Penulisan Mastera telah dilaksanakan dengan genre puisi (1997, 2002, 2007, 2012, dan 2017), genre cerpen (1998, 2003, 2008, 2013, dan 2018), genre esai (1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019), genre drama (2000, 2005, 2010, dan 2015), dan genre novel (2001, 2006, 2011, dan 2016). Setelah selama tiga tahun (2000—2022) vakum akibat adanya pandemi Covid-19, maka pada tahun 2023 Program Penulisan Mastera diselenggarakan dengan genre drama.

Hafidz Muksin juga berharap para peserta dapat menyerap ilmu dan wawasan selama kegiatan berlangsung, bertukar pengalaman dan ide kreatif dengan sastrawan senior maupun sesama sastrawan muda. Peserta yang hadir merupakan pengarang-pengarang kreatif di negara anggota Mastera khususnya dan di negara Asia Tenggara pada umumnya (penyair, cerpenis, esais, dan penulis naskah drama).

“Para pengarang tumbuh dan berkembang lebih banyak dari bakat secara mandiri dan tanpa bimbingan. Proses tersebut belum tentu akan menghasilkan karya-karya unggulan karena mungkin saja bakat yang sudah ada tidak memperoleh kondisi yang kondusif untuk berkembang,” ungkapnya seraya mengimbau agar para sastrawan terus menggiatkan produksi naskah drama, khususnya di lingkup negara anggota Mastera.

Menurut Hafidz Muksin, para pengarang memerlukan wahana khusus dalam bentuk bengkel penulisan supaya bakatnya berkembang secara optimal. “Wadah ini akan memberikan kesempatan bagi pengarang-pengarang kreatif untuk saling mengoreksi kekurangan mereka serta bertukar pengalaman tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penulisan kreatif. Kepada sastrawan muda, mari, gunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin untuk saling menginspirasi dan menghasilkan karya yang hebat,” imbuh Hafidz Muksin.

Pembimbing Mastera Brunei Darussalam, Awang Mohammed Zefri Ariff bin Mohammed Zain Ariff mengapresiasi Indonesia yang menyelenggarakan acara ini setelah vakum akibat pandemi Covid-19. “Saya sangat antusias dengan kegiatan ini karena memfasilitasi kita untuk saling bertemu bertukar ilmu dan wawasan dalam penulisan naskah drama,” tuturnya.

“Saya mengapresiasi Indonesia karena mengadakan Program Penulisan Mastera. Acara ini menjadi wujud semangat kita untuk menghidupkan nuansa sastra yang ada di tengah kita. Saya harap, kita dapat menghasilkan sejumlah karya yang dapat diproduksi di seluruh negara anggota Mastera dan bukan hanya di negara asal peserta,” katanya.

Pembimbing Mastera Malaysia, Puan Fazilah Husin mendukung acara ini. “Berkarya di negara sendiri berbeda rasanya dengan berkarya bersama dengan pengarang antarnegara. Ada pengalaman, ilmu, ilham (ide), semangat, dan wawasan yang lebih luas lagi bisa diperoleh,” ucap Fazilah Husin.

“Kita harap naskah-naskah ini nanti bisa dirujuk oleh orang lain dan dicetak secara luas,” imbuhnya.

Ketua Panitia Pelaksana, Koordinator Layanan Sekretariat Badan Bahasa, Tri Indira melaporkan bahwa peserta kegiatan ini adalah sastrawan muda Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia. Kriteria peserta berusia maksimum 35 tahun dan peserta telah menerbitkan satu kumpulan puisi/cerpen/novel/drama/esai sendiri atau mempublikasikan sekurang-kurangnya 10 karya di media cetak.

“Mastera Indonesia mengikutsertakan 12 orang sastrawan muda, 1 orang penceramah, dan 3 orang pembimbing. Mastera Malaysia mengikutsertakan 3 orang sastrawan muda dan 1 pembimbing. Mastera Brunei Darussalam mengikutsertakan 3 orang sastrawan muda, 1 pembimbing, dan 1 orang pemerhati,” sebut Tri Indira.

Adapun pembimbing para peserta dalam kegiatan ini adalah sastrawan senior berpengalaman yang bertugas memberikan bimbingan secara intensif. “Pembimbing adalah sastrawan senior berpengalaman yang bertugas memberikan bimbingan intensif dalam program penulisan itu. Sastrawan senior yang ditugasi sebagai pembimbing adalah Agus R Sarjono, Yusef Muldiyana, dan Imam Soleh. Sementara itu, penceramah bengkel penulisan ini adalah Putu Wijaya. Selain itu, juga akan hadir sastrawan senior dari Brunei Darussalam dan Malaysia,” jelasnya.

Putu Wijaya akan mengetengahkan materi berjudul “Perkembangan Drama di Negara Asia Tenggara”, Yusef Muldiyana akan memaparkan materi tentang “Naskah Darama di Era Digital”, Agus R. Sarjono akan memaparkan materi “Penulisan Lakon Drama di Indonesia”, dan Iman Soleh yang akan mengetengahkan materi “Drama” dan “Kolektif Teks Teater”.

“Semoga kegiatan ini menambah kompetensi dan bakat para sastrawan muda Mastera,” pungkasnya.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Uji Coba Instrumen UKBI Adaptif Merdeka Tahun 2023

Pada tanggal 2–3 Agustus 2023 Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Uji Coba Instrumen Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka Tahun 2023. Kegiatan yang bertempat di Hotel Luwansa Manado ini diikuti oleh 20 orang peserta dari berbagai profesi. Mereka berasal dari kalangan akademisi, ASN, sastrawan, guru, mahasiswa, dan siswa.

Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk menguji baterai soal UKBI yang nantinya akan dimasukkan ke dalam tes UKBI Adaptif Merdeka. Pengujian dilakukan untuk melihat seberapa baik dan efektif baterai soal tersebut. Jika terdapat baterai soal yang tidak baik untuk diterapkan, hal tersebut akan dijadikan sebagai catatan untuk dievaluasi.

Sebelum proses pengujian baterai soal, peserta terlebih dahulu diberikan materi. Materi yang diberikan adalah sosialisasi pengujian instrumen baterai soal UKBI. Narasumber yang menyampaikan materi ini adalah Koordinator KKLP UKBI di Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Stevanus F.M. Pangemanan, S.S., M.Hum.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini, tes UKBI Adaptif Merdeka akan menjadi semakin baik terlebih dalam penyajian soal.

Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Konseptor Surat Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara

Pada tanggal 20–21 Juli 2023 Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Konseptor Surat Organisasi Perangkat Daerah. Kegiatan ini bertempat di Hotel D’Jtos Ratahan. Diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai lembaga pemerintahan daerah yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Narasumber dalam kegiatan ini antara lain Agustina Tangian, S.E., Eko Marini, S.S., M,Hum., Anas Yuliadi Nurdin, S.S., M.Hum., Dhanar Widyanto, S.S., dan Akhmad Zulkarnain, S.S. Materi-materi yang disampaikan adalah ejaan dalam bahasa Indonesia, kalimat dan paragraf, bentuk dan pilihan kata, dan bahasa Indonesia dalam tata naskah dinas. Peserta sangat antusias dalam mendengarkan penyampaian materi oleh narasumber. Saat sesi diskusi, peserta banyak memberikan pertanyaan kepada para narasumber.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Mereka berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan agar penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diterapkan dalam pembuatan konsep surat di instansi pemerintah daerah. Dengan terlaksananya kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Konseptor Surat Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara diharapkan para peserta dapat membagikan ilmu bahkan menjadi pesuluh di lingkungan instansi maupun masyarakat umum.

Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Guru SMP Se-Kabupaten Minahasa Tenggara

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara kembali melaksanakan kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Guru SMP Se-Kabupaten Minahasa Tenggara (17/7/2023). Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini diselenggarakan di Hotel D’Jtos Minahasa Tenggara. Dalam kegiatan ini sebanyak 50 guru SMP yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara hadir.

Narasumber dalam kegiatan ini antara lain Eko Marini, S.S., M.Hum., Anas Yuliadi Nurdin, S.S., M.Hum., dan Akhmad Zulkarnain, S.S. Materi-materi yang disampaikan adalah ejaan dalam bahasa Indonesia, kalimat dan paragraf, bentuk dan pilihan kata, dan bahasa Indonesia dalam tata naskah dinas. Peserta sangat antusias dalam mendengarkan penyampaian materi oleh narasumber. Saat sesi diskusi, peserta banyak memberikan pertanyaan kepada para narasumber.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Mereka berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan agar penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diterapkan dalam proses mengajar di sekolah. Dengan terlaksananya kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Guru SMP Se-Kabupaten Minahasa Tenggara diharapkan para guru sebagai peserta dapat membagikan ilmu bahkan menjadi pesuluh di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Peningkatan Kemahiran Berbahasa

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek melalui Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melakukan Sosialisasi Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia pada Sabtu, 24 Juni 2023 di Hotel Luwansa Manado. 

Kegiatan yang dilakukan selama sehari tersebut menghadirkan narasumber Anggota Komisi X DPR-RI, Adrian Jopie Paruntu. Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri atas unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan, pengawas, guru, praktisi pendidikan, pegiat literasi, dan tokoh masyarakat.

Sosialisasi Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia menjadi langkah strategis  Badan Bahasa sebagai bentuk akuntabilitas keterbukaan informasi publik dan mewujudkan lembaga yang  Bermartabat-Bermanfaat. Sebagai unit utama di Kemendikbudristek, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengawal salah satu lambang negara, yakni bahasa. Saat ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah melakukan transformasi kebijakan dengan tiga fokus utama, yakni 1) Literasi kebahasaan dan kesastraan, 2) Pelindungan Bahasa dan Sastra, 3) Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Pada kegiatan ini, Adrian Jopie Paruntu hadir sebagai narasumber secara daring. Dalam kegiatan tersebut, Adrian Jopie Paruntu menekankan pentingnya peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia.

“Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari masalah kebahasaan. Makanya perlu dilatih dan ditingkatkan kemampuan kebahasaannya,” ungkap Adrian Paruntu.

Selanjutnya, Adrian Paruntu juga mengatakan bahwa peningkatan kemahiran berbahasa menjadi salah satu langkah untuk mendukung tercapainya target literasi kebahasaan dan kesastraan, perlindungan bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi Bahasa Indonesia.

“Semoga melalui kegiatan ini, upaya peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia di Sulawesi Utara dapat mencapai hasil yang maksimal dan berharap peserta yang hadir dapat menyebarluaskan ilmu yang diperoleh di lingkungan mereka, baik lingkungan kerja atau lingkungan masyarakat,” harapnya.

Adrian Paruntu juga menambahkan untuk memperkuat jati diri bangsa perlu peran aktif dari seluruh masyarakat. Salah satu cara memperkuat jati diri bangsa melalui bahasa, yaitu dengan peningkatan kemahiran berbahasa.

“Bahasa menunjukkan jati diri bangsa. Untuk itu, perlu peningkatan kemahiran berbahasa agar jati diri bangsa semakin kuat melalui bahasa,” tuturnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada semua ekosistem bahasa Indonesia, seperti masyarakat umum, pengambil kebijakan di bidang kebahasaan dan kesastraan, para pendidik, sastrawan, penulis, penerjemah, akademisi, mahasiswa, siswa, masyarakat luas, praktisi media massa, dan pemelajar bahasa Indonesia.

Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara kembali melaksanakan Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara (21/6/2023). Berlangsung selama 3 hari, kegiatan ini diikuti oleh 10 finalis putra dan 10 finalis putri yang sebelumnya telah diseleksi dan dipilih. Kegiatan ini bertempat di Hotel The Sentra Manado.

Pada hari pertama kegiatan para peserta diberikan pembekalan materi dari narasumber sebelum dilakukan penilaian oleh para juri. Adapun narasumber yang dihadirkan antara lain Hanna Monareh, M.Psi., In Sumajow, Irene D.C. Rindorindo, M.Hum., Ayu Widari, Doni Setiawan, dan Marike Ivone Onsu, M.Hum. Materi yang disampaikan adalah Psikologi, Wicara Publik, Bahasa Inggris, Strategi Menuju Duta Bahasa Nasional, Pembuatan Konten untuk Media Sosial, dan Penulisan Artikel.

Selanjutnya pada hari kedua dilakukan kegiatan unjuk bakat oleh para peserta. Mereka diberikan kesempatan untuk menunjukkan bakat dan keahlian masing-masing dihadapan juri. Bakat-bakat yang ditampilkan oleh peserta antara lain menyanyi, menari, baca puisi, memainkan alat musik, drama monolog, dan lain sebagainya.

Puncak pemilihan Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023 di hari terakhir, peserta diwajibkan menggunakan pakaian adat dan tampil dihadapan juri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan merupakan pertanyaan seputar isu kebahasaan dan kesastraan yang ada di Indonesia saat ini. Dewan juri yang menilai jawaban peserta adalah Jenny Hilda Pakasi, In Sumajow, dan Irene Rindorindo. Mereka merupakan ahli dalam bidang kebahasaan dan kesastraan.

Setelah dilakukan penilaian setiap peserta, didapatkan pemenang dari kegiatan Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023. Adapun pemenang dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.

dari kiri Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2022 Muhammad Choirul Afrizal, Pemenang I Putra Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023 Ishom Dhiya’uddin, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Januar Pribadi, S.I.P., M.M., Pemenang I Putri Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023 Patricia Michella Rumbewas, dan Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2022 Aisha Salsabila.

Urutan peringkat putra:
1 Ishom Dhiya’uddin
2 Irawan Eka Prasetya
3 Yohanes Alvitto Pua
4 Giovanny Leru Tuanakotta
5 Triatno Matteuw
6 Joshua Yobel Balamu

Urutan peringkat putri:
1 Patricia Michella Rumbewas
2 Nofikasari Gobel
3 Jasinta Ignatia Bolang
4 Putu Angelica F. Erawan
5 Jasti Victorin Reppie
6 Rizka M.C. Mokodompit

Pemberdayaan Komunitas Literasi Se-Sulawesi Utara Tahun 2023

Dalam rangka mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicanangkan oleh pemerintah, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan pemberdayaan komunitas literasi se-Sulawesi Utara pada tanggal 16–18 Juni 2023. Bertempat di Hotel Luwansa Manado, kegiatan ini dihadiri oleh 42 peserta. Mereka mewakili 33 Taman Bacaan Masyarakat yang berasal dari Manado, Minahasa Utara, Bitung, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kotamobagu, Bolaang Mongondow, dan Bolaang Mongondow Utara .

Pemberdayaan Komunitas Literasi di Sulawesi Utara merupakan tahapan setelah dilaksanakan Pemutakhiran Profil Komunitas Penggerak Literasi. Melalui kegiatan Pemberdayaan Komunitas  Literasi, komunitas yang masuk dalam kategori A diharapkan membina komunitas yang masuk kategori B. Adapun bentuk program Pemberdayaan Komunitas Literasi yang dilakukan oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara, yaitu pendampingan dalam bentuk studi banding ke komunitas literasi berkategori A, memberikan materi penguatan managemen dan penyusunan program literasi yang kreatif, penyusunan proposal, dan peningkatan kompetensi pembelajaran literasi baca-tulis  di komunitas literasi menggunakan metode Membacakan Nyaring. Kepala Dinas Pendidikan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi juga hadir menyampaikan materi Kebijakan Literasi di Sulawesi Utara dan Pengelolaan Perpustakaan. Beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu praktik Membacakan Nyaring dan Penyusunan Proposal.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof. E.  Aminuddin Azis, Ph.D., Dr. Drs.  Asripan Pani, M.Si., Januar Pribadi, S.IP., M.M., Faradilla Bachmid, S.Psi., C.NLP., dan Irene D.C. Rindorindo, S.S., M.Hum. Mereka membagikan materi terkait pengelolaan Taman Baca Masyarakat yang baik dan bagaimana mengembangkan minat masyarakat untuk cerdas berliterasi.

Diharapkan kegiatan ini dapat memacu komunitas berkategori B untuk segera naik jenjang ke  kategori A dan materi yang diterima dapat diterapkan di masing-masing TBM.