Dalam rangka meramaikan Bulan Bahasa dan Sastra di Bulan Oktober 2022, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Lomba Baca Puisi. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dan diikuti oleh 53 peserta dari berbagai tingkat pendidikan seperti SMP, SMA sederajat, dan Universitas yang ada di Sulawesi Utara.
Adapun juri dalam lomba ini adalah Anas Yuliadi Nurdin, S.S., M.Hum., Dhanar Widyanto, S.S., dan Akhmad Zulkarnain, S.S. Mereka melakukan penilaian berdasarkan pada irama seperti vokal dan intonasi, wiraga seperti ekspresi dan gestur, wirasa atau penghayatan terhadap puisi yang ditampilkan.
Dari 53 peserta yang ikut, hanya 3 orang saja yang terpilih menjadi penampil terbaik. Mereka adalah Aziel Abigail dari Universitas Sam Ratulangi, Dian Febrianti Putri Nampe dari MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado, dan Melissa Daniella Rumimpunu dari SMP Negeri 5 Manado.
Dengan dilaksanakan kegiatan ini diharapkan semakin banyak lagi orang yang antusias dengan karya-karya sastra Indonesia lebih khusus karya puisi dari sastrawan Indonesia.
Buku Di Sini Rinduku Tuntas, Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra 2019 merupakan buku yang berisi cerita-cerita pendek karya dari para guru dan para siswa peserta Bengkel Sastra Penulisan Kreatif Tahun 2019. Mereka dilatih oleh Yanusa Nugroho, seorang sastrawan nasional, cerpenis dengan banyak karya dan penghargaan. Ia didampingi oleh sastrawan daerah yang juga mumpuni, yakni Hamri Manoppo, Fredy Sreudeman Wowor, dan Jenry Koraag, serta pegawai Balai Bahasa Sulawesi Utara, yakni Oldrie Catherina Sorey, Nurul Qomariah, dan Jeannie Lesawengan.
Pada hari Kamis (24/10/2019)
Balai Bahasa Sulawesi Utara kembali melaksanakan Seminar Nasional Bulan Bahasa
dan Sastra di Hotel Gran Puri Manado dengan tema Membangun Identitas Bangsa
dari Keragaman Bahasa dan Sastra. Dalam seminar ini, Dr. Djeinnie Imbang,
M.Hum. hadir sebagai moderator, Drs. Alex John Ulaen, D.Ea. dan Dr. Ninny
Susanti, M.Hum. sebagai narasumber untuk memberikan materi. Selain moderator
dan narasumber, hadir juga peserta dari kalangan siswa dan guru dari berbagai
SLTA di Sulawesi Utara, sastrawan-sastrawan di Sulawesi Utara, dosen,
mahasiswa, media massa lokal, Duta Bahasa Sulawesi Utara, pegawai Badan
Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, dan juga pegawai Balai Bahasa Sulawesi
Utara.
Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum.
Peserta Seminar Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2019
Dr. Djeinnie Imbang, M.Hum. sebagai moderator dalam seminar
Dalam seminar ini, Dr. Ninny Susanti, M.Hum. membawakan materi tentang Keberagaman Bahasa dan Aksara yang Merekatkan Bangsa dan Drs. Alex John Ulaen, D.Ea. membawakan materi tentang Keragaman Bahasa Sebagai Modal Membangun Identitas Bangsa. Ketua Panitia, Asis Kamma, S.S. M.Hum. dalam sambutannya, menyampaikan salah satu tujuan dari seminar ini untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia bagi masyarakat Sulut.
Dr. Ninny Susanti, M.Hum. membawakan materi
Drs. Alex John Ulaen, D.Ea. membawakan materi
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan hadiah dan piala bagi pemenang Festival Musikalisasi Puisi tingkat SLTA dan Festival Teater tingkat SLTA.
Pemenang-pemenang Festival Teater Tingkat SLTA Tahun 2019
Pemenang-pemenang Festival Musikalisasi Puisi Tingkat SLTA Tahun 2019
Balai Bahasa Sulawesi Utara kembali menggelar Pentas
Sastra, Sabtu, 31 Agustus 2019. Drama “Nyanyian Angsa” karya Anton Pavlovich
Chekhov ditampilkan di Aula Balai Bahasa Sulawesi Utara. Pementasan tersebut
dibawakan oleh Teater Wale Kofi Esa.
Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Bahasa Sulawesi Utara,
Yunita K.K. Dien, S.S., M.Pd., hadir dan memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa Balai Bahasa Sulawesi Utara sangat
mengapresiasi perkembangan sastra yang ada di seluruh Provinsi Sulawesi Utara.
Yunita K.K. Dien, S.S., M.Pd. memberikan sambutan
Sebelum pementasan drama dimulai, musikalisasi puisi karya
Sapardi Djoko Damono ditampilkan. Musikalisasi puisi dibawakan oleh Jane Lumi,
Natashsya Lumi, Christina Tangapo, Inggrid Pangkey, Adelheid Paraeng, dan Pearly
Eirene.
Jane Lumi, Natashsya Lumi, Christina Tangapo, Inggrid Pangkey, Adelheid Paraeng, dan Pearly Eirene membawakan musikalisasi puisi
Dalam pentas drama yang disutradarai oleh Eirene Debora
itu, aktor teater kawakan Eric Dayoh tampil gahar sebagai pemeran utama. Eric memerankan
Leonardo dengan penuh totalitas sehingga berhasil mengeksplorasi berbagai modal
pengalaman keaktorannya.
Sejak pertama kali Eric yang menjadi Leonardo muncul di
panggung, tersirat kesunyian, kehampaan, kesepian, dan cinta yang gagal. Eric
pun sukses membuat penonton terhanyut dalam alunan ceritanya hingga akhir
pementasan.
Pementasan “Nyanyian Angsa” yang dibawakan oleh Teater Wale
Kofi Esa sukses menuntaskan dahaga penikmat sastra yang haus pementasan sastra
berkualitas. Pentas Sastra 2019 ini dalam rangka menyukseskan Gerakan Literasi
Nasional (GLN).
Balai Bahasa Sulawesi Utara kembali mengadakan Penyuluhan Bahasa Indonesia dan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bagi Guru SD, SLTP, dan SLTA di Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan. Kegiatan digelar selama empat hari, dimulai pada tanggal 24 sampai dengan 27 Juni 2019. Sebanyak 80 peserta yang terdiri guru SD, SLTP, dan SLTA di Kabupaten Minahasa Selatan memberikan partisipasi yang sangat baik selama kegiatan berlangsung.
Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Selatan memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan penyuluhan
Pada kegiatan yang diketuai oleh Bapak Stevanus F.M. Pangemanan, S.S., M.Hum. ini, berbagai materi penyuluhan bahasa disampaikan. Materi penyuluhan yang disampaikan di antaranya; materi Kebijakan Kebahasa dan Kesastraan Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia, Diksi Bahasa Indonesia, Kalimat Bahasa Indonesia, Paragraf Bahasa Indonesia, serta Bahasa Indonesia dalam Persuratan. Simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia juga dilakukan dalam kegiatan ini.
Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum. menyampaikan materi penyuluhanOldrie C. Sorey, S.Pd., M.Pd. menyampaikan materi penyuluhanAnas Y. Nurdin, S.S., M.Hum., menyampaikan materi penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia dan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Guru SD, SLTP, dan SLTA di Kabupaten Minahasa Selatan mendapat apresiasi yang baik. Peserta berharap kegiatan seperti ini sering dilakukan di Kabupaten Minahasa Selatan.
Foto bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara bersama peserta penyuluhan
Balai Bahasa Sulawesi Utara sukses melaksanakan Penyuluhan Bahasa Indonesia dan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Guru SD, SLTP, dan SLTA di Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Kegiatan digelar selama empat hari, dimulai pada tanggal 18 sampai dengan 21 Juni 2019. Sebanyak 80 peserta yang terdiri guru SD, SLTP, dan SLTA di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur memberikan partisipasi yang sangat baik selama kegiatan berlangsung.
Kepala Dinas Pendidikan Bolaang Mongondow Timur memberikan sambutan saat pembukaan kegiatan penyuluhan
Pada kegiatan yang diketuai oleh Ibu Sri Diharti, S.S., M.Hum. ini, berbagai materi penyuluhan bahasa disampaikan. Materi penyuluhan yang disampaikan di antaranya; materi Kebijakan Kebahasa dan Kesastraan Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia, Diksi Bahasa Indonesia, Kalimat Bahasa Indonesia, Paragraf Bahasa Indonesia, serta Bahasa Indonesia dalam Persuratan. Simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia juga dilakukan dalam kegiatan ini.
Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum. menyampaikan materi penyuluhanNontje D. Wewengkang, S.Pd., M.Pd. menyampaikan materi penyuluhanSri Diharti, S.S., M.Hum. menyampaikan materi penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia dan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Guru SD, SLTP, dan SLTA di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mendapat apresiasi yang baik. Peserta berharap kegiatan seperti ini sering dilakukan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Foto bersama peserta penyuluhan dengan Kepala Dinas Pendidikan Bolaang Mongondow TimurFoto bersama peserta penyuluhan dengan Kepala Dinas Pendidikan Bolaang Mongondow Timur
Kabupaten Kepulauan Talaud
adalah salah satu kabupaten
di ProvinsiSulawesi Utara,
Indonesia, dengan ibu kota Melonguane
yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi
Utara. Kabupaten ini dimekarkan dari Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud berdasarkan UU No. 8 Tahun 2002.
Secara astronomis, Kabupaten Kepulauan Talaud terletak antara 3° 38’ 00”–5° 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00”–127° 10’ 00” Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Kepulauan Talaud terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi. Wilayah ini adalah kawasan paling utara di Indonesia bagian tengah dengan batas-batas sebagai berikut. Sebelah utara berbatasan dengan Republik Filipina bagian selatan (Pulau Mindanao); sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe; sebelah barat berbatasan dengan Laut Sulawesi; dan sebelah timur berbatasan dengan Samudera Pasifik. Kepulauan Talaud terdiri atas 19 kecamatan yang terletak di tiga pulau besar dan dua kepulauan, yaitu Kecamatan Kabaruan dan Damau di Pulau Kabaruan; Kecamatan Nanusa di Kepulauan Nanusa; Kecamatan Miangas di Kepulauan Miangas; Kecamatan Kalongan, Lirung, Salibabu dan Moronge di Pulau Salibabu; dan Kecamatan Melonguane Timur, Melonguane, Beo Selatan, Beo, Rainis, Tampan’Amma, Pulutan, Beo Utara, Essang Selatan, Essang, dan Gemeh di pulau terbesar, yaitu Pulau Karakelang. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Beo Utara (144.85 KM2) dan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Miangas (2.39 KM2). Luas lautnya sekitar 37.800 km² (95, 24%) dan luas wilayah daratan 1.251,02 km². Jumlah penduduknya adalah 90.678 jiwa dengan perincian, yaitu jumlah penduduk laki-laki sebanyak 46.311 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 44.367 jiwa (BPS: Talaud dalam Angka 2016).
Sabtu, 4 Mei 2019, Balai Bahasa Sulawesi Utara
kembali menggelar Pentas Sastra 2019.
Pementasan drama berjudul “Suara-Suara Mati” adaptasi naskah Manuel Van Loggem
ini dilaksanakan di Aula Balai Bahasa Sulawesi Utara. Pementasan tersebut
dibawakan oleh Sanggar Rumah Peran Bitung.
Nontje Deisye Wewengkang, M.Pd. membuka Pentas Sastra 2019
Sebelum pementasan dimulai, sastrawan Aldes Sambalao
membacakan puisi berjudul “Perempuan yang Tergusur” karya W. S. Rendra. Setelah
itu, sastrawan Alfaritz Ken Oroh membacakan puisi berjudul “Matinya Sang Aktor”
karya Achi Breyvi Talanggai.
sastrawan Aldes Sambalao membacakan puisi berjudul “Perempuan yang Tergusur”sastrawan Alfaritz Ken Oroh membacakan puisi berjudul “Matinya Sang Aktor”
Kepala Badan Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum., hadir dan memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa Balai Bahasa Sulawesi Utara sangat mengapresiasi geliat sastra yang ada di seluruh Provinsi Sulawesi Utara dan Balai Bahasa Sulawesi Utara siap memberikan wadah sebagai tempat untuk melaksanakan pentas agar sastra tetap berjaya dan bisa tetap digemari oleh generasi muda.
Kepala Badan Bahasa Sulawesi Utara, Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum., memberikan sambutan dalam Pentas Sastra 2019.
“Ini adalah pementasan yang rutin
kami adakan tiap tahun. Pada tahun ini kami bekerja sama dengan 7 sanggar yang
nantinya dijadwalkan bergantian tampil dalam acara pementasan sastra
tersebut,” ujar Supriyanto Widodo, S.S., M.Hum. “Pementasan sastra malam
ini adalah kali kedua untuk tahun ini. Pentas pertama digelar di luar balai
bahasa,” imbuhnya.
Penanggung jawab Sanggar Rumah Peran Bitung, Servie Kamagi, mengucapkan terima kasih atas perhatian Balai Bahasa Sulawesi Utara terhadap sanggar sastra yang ada di Sulawesi Utara. “Terima kasih kepada Balai Bahasa Sulawesi Utara yang tetap semangat mengapresiasi dan memberikan wadah bagi kami untuk tampil,” ujar Servie Kamagi.
Penanggung jawab Sanggar Rumah Peran Bitung, Servie Kamagi, menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Balai Bahasa Sulawesi Utara terhadap sanggar sastra yang ada di Sulawesi Utara
“Tahun lalu kami juga tampil pertama
kali di balai bahasa ini, tahun ini juga kami tampil yang pertama di balai bahasa
ini, karena kami sudah menganggap Balai Bahasa Sulawesi Utara ini sebagai rumah
kita bersama,” imbuh Servie.
Drama “Suara-Suara Mati” yang diperankan oleh Hanung Prabowo, Dea Tobing, Richardo Pangalerang, dan Ricky Tinangon itu berkisah tentang suami dan istri yang selalu saling curiga karena cemburu. Konflik semakin menjadi ketika seorang sahabat datang dan ternyata menaruh perasaan pada sang istri.
pentas drama “Suara-Suara Mati”
Setelah drama tersebut ditampilkan, acara diakhiri dengan ulasan dari penulis kumpulan puisi Solilokui, Achi Breyvi Talanggai. Menurutnya penampilan teater dari Rumah Peran Bitung malam ini sangat bagus, mulai dari aktor dan pencahayaan semuanya bagus. Untuk kejutan-kejutan ceritanya juga sangat tidak tertebak.
penulis kumpulan puisi Solilokui, Achi Breyvi Talanggai menyampaikan ulasannya
“Awalnya saya mengira tadi ada kesalahan,
ternyata itu adalah bagian dari kejutan cerita, bagus sekali,” puji Achi. “Untuk
penampilan sastra yang diadakan selanjutnya saya harapkan juga akan sebagus ini
atau bahkan lebih bagus lagi,” pungkas Achi.
Seminar Kebahasaan dan Kesastraan dengan tema ”Menjayakan Bahasa dan Sastra Indonesia”.
Seminar ini diadakan di Hotel Four Points. Peserta seminar dari pelbagai kalangan seperti akademisi, agamawan, guru, mahasiswa, jurnalis, birokrat, dan pelajar. Seminar ini menghadirkan tiga orang pemateri, yaitu Supriyanto Widodo, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Prof. Martha Salea-Warouw, Akademisi, dan Reiner Emyot Ointoe, Fiksiwan.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan penyerahan hadiah pemenang Festival Musikalisasi, Festival Teater, Lomba Baca Puisi, dan Sayembara Penulisan Cerita Pendek.
Seminar ini berlangsung pada tanggal 24 Oktober 2018. Tujuan seminar ini, menurut Ketua Panitia, Lefrand Rurut, untuk menumbuhkan sikap positif, memartabatkan dan menjayakan bahasa dan sastra Indonesia.
Pertemuan Teknis Pertama Festival Teater Tingkat SLTA 2018 Balai Bahasa Sulawesi Utara diadakan di Aula Balai Bahasa Sulut lantai tiga. Pendaftaran terakhir dan pertemuan teknis pertama diaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2018. Sepuluh sekolah menghadiri pertemuan tersebut. Tiga orang Juri Festival Teater, Reiner Ointoe, Jhon Piet Sondakh, dan Servie Kamagi hadir untuk menyampaikan kriteria penilaian mereka. Pada kesempatan tersebut para juri menandatangani pakta integritas untuk menjamin penilaian secara profesional.
Ketua Juri, Reiner Ointoe sedang menerangkan kriteria penilaian dalam Festival Teater 2018.
Ketua Panitia, Anas Y. Nurdin sedang menerangkan ketentuan umum festival.
Peserta sedang mengisi daftar hadir.
Pendaftaran di tutup dengan mendapatkan 27 pendaftar dari 27 sekolahh dari pelbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Utara, seperti Kota Manado, Kota Kotamobagu, Kota Bitung, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Sangihe. Peserta akan mencabut undi pada pertemuan teknis kedua Jumat, 28 September 2018, pukul 13.00.