Balai Bahasa Sulawesi Utara kembali menggelar Pentas Sastra, Sabtu, 31 Agustus 2019. Drama “Nyanyian Angsa” karya Anton Pavlovich Chekhov ditampilkan di Aula Balai Bahasa Sulawesi Utara. Pementasan tersebut dibawakan oleh Teater Wale Kofi Esa.

Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Bahasa Sulawesi Utara, Yunita K.K. Dien, S.S., M.Pd., hadir dan memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa Balai Bahasa Sulawesi Utara sangat mengapresiasi perkembangan sastra yang ada di seluruh Provinsi Sulawesi Utara.

Yunita K.K. Dien, S.S., M.Pd. memberikan sambutan

Sebelum pementasan drama dimulai, musikalisasi puisi karya Sapardi Djoko Damono ditampilkan. Musikalisasi puisi dibawakan oleh Jane Lumi, Natashsya Lumi, Christina Tangapo, Inggrid Pangkey, Adelheid Paraeng, dan Pearly Eirene.

Jane Lumi, Natashsya Lumi, Christina Tangapo, Inggrid Pangkey, Adelheid Paraeng, dan Pearly Eirene membawakan musikalisasi puisi

Dalam pentas drama yang disutradarai oleh Eirene Debora itu, aktor teater kawakan Eric Dayoh tampil gahar sebagai pemeran utama. Eric memerankan Leonardo dengan penuh totalitas sehingga berhasil mengeksplorasi berbagai modal pengalaman keaktorannya.

Sejak pertama kali Eric yang menjadi Leonardo muncul di panggung, tersirat kesunyian, kehampaan, kesepian, dan cinta yang gagal. Eric pun sukses membuat penonton terhanyut dalam alunan ceritanya hingga akhir pementasan.

Pementasan “Nyanyian Angsa” yang dibawakan oleh Teater Wale Kofi Esa sukses menuntaskan dahaga penikmat sastra yang haus pementasan sastra berkualitas. Pentas Sastra 2019 ini dalam rangka menyukseskan Gerakan Literasi Nasional (GLN).

Foto bersama dengan anggota Wale Kofi Esa

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *