Kamis, 9 Mei 2019 Balai Bahasa Sulawesi Utara mengadakan pertemuan teknis pemilihan Duta Bahasa Sulawesi Utara Tahun 2019 di Aula Balai Bahasa Sulawesi Utara. Acara yang dihadiri 35 putra dan putri Sulawesi Utara ini dipandu Sri Diharti, S.S., M.Hum.

Sebelum acara, peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa. Acara selanjutnya berupa sambutan dari Yunita K. K. Dien, S.S., M.Pd. mewakili kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara yang sedang tugas luar. “Bapak kepala balai mengatakan kalian harus tetap semangat dalam mengikuti rangkaian acara ini dan semoga bisa ketemu langsung di kesempatan yang akan datang,” imbuhnya.

Yunita K. K. Dien, S.S, M.Pd. memberikan sambutan

Ketua panitia Pemilihan Duta Bahasa Sulawesi Utara Tahun 2019, Levrand Rurut, S.S., M.Pd. menjelaskan tentang tanggal penting acara pemilihan duta Bahasa. Acara selanjutnya berupa pembekalan tentang kebahasaan, public speaking, dan narkoba di Gramedia lantai 2 pada Selasa, 14 Mei 2019.

Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) dan wawancara dilakukan sehari setelahnya. “Tes UKBI ini adalah syarat wajib bagi kalian agar bisa menjadi Duta Bahasa Nasional, nanti yang menang di sini akan dikirim ke Jakarta untuk mewakili Sulawesi Utara di tingkat nasional,” ujar Levrand Rurut, S.S., M.Pd.

Hasil tes 12 pasang finalis yang berhasil lanjut ke tahap final diumumkan Kamis, 16 Mei 2019. Esoknya selama dua hari, digelar tahap final di Star Square Manado yang terdiri dari acara pemaparan program kebahasaan, tes unjuk bakat, dan wawancara dari dewan juri.

Beberapa finalis Duta Bahasa tahun sebelumnya juga turut hadir untuk menyemangati dan berbagi pengalaman tentang pembuatan program kebahasaan yang pernah dilakukan. “Zaman saya dulu, saya mengadakan program kebahasaan yang saya beri nama Garasi, singkatan dari Gerakan Sadar Literasi, yang di dalamnya juga ada program Geulis, Gerakan Literasi Sekolah,” ucap Jovan Kuemba, Juara Duta Bahasa 2018. “Nantinya kami akan melakukan sosialisasi ke sekolah mulai TK hingga SMA  tentang Bahasa Indonesia yang baik dan benar,” imbuhnya.

Beberapa Finalis Duta Bahasa Sulawesi Utara yang ikut hadir (sebelah kanan)

Vaykel Mokobimbing, finalis Duta Bahasa lainnya, menambahkan bahwa program kebahasaan yang peserta lakukan harus sederhana tapi punya alasan yang kuat dan bermanfaat bagi orang lain.

Acara terakhir diadakan sesi tanya-jawab. Rachel, salah satu peserta, menanyakan tentang surat izin karena acara dilaksanakan pada hari jam aktif kuliah, serta ada tidaknya karantina. Sementara peserta lain, Bintang Mokodompit, menanyakan tentang perlunya keikutsertaan ulang tes UKBI jika sebelumnya sudah pernah tes.

Salah seorang peserta Rachel bertanya kepada Panitia Duta Bahasa Sulawesi Utara

Pertanyaan itu dijawab oleh Levrand Rurut S.S. M.Pd., yaitu Balai Bahasa siap membuatkan surat izin, sementara karantina tidak diadakan pada tahun ini.

“Untuk yang pernah ikut tes UKBI standar bisa dikirim ke Balai Bahasa dan tidak perlu ikut tes UKBI lagi, karena hasil tes UKBI tersebut bisa berlaku hingga 2 tahun dari tanggal pembuatan,” tambah Sri Diharti S.S., M.Hum.

Sri Diharti, S.S, M.Hum. memberikan penjelasan

Acara ditutup dengan foto bersama panitia dan peserta calon Duta Bahasa Sulawesi Utara Tahun 2019.

Foto bersama para calon finalis Duta Bahasa Sulawesi Utara 2019

Foto bersama para calon finalis Duta Bahasa Sulawesi Utara 2019

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *