Menduniakan Karya Sastra Mastera, Badan Bahasa Gelar SAKAT 2023

Jakarta, 21 September 2023—Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menyelenggarakan kegiatan Seminar Antarbangsa Kesusatraan Asia Tenggara (SAKAT) 2023. Acara yang berlangsung di Aula Sasadu, Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta ini, mengangkat tema “Menduniakan Mastera dan Karya Sastra Mastera”.

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz menilai bahwa SAKAT sangat berguna menjadi wadah dalam pengembangan dan pemanfaatan sastra supaya lebih mendunia. “Kita tidak bisa berpikir sempit, pemikiran kita harus berkembang untuk mengupayakan bagaimana sastra itu mendunia,” ujarnya di Jakarta (20/9) yang mengaku baru pertama kalinya hadir dalam kegiatan SAKAT.

Oleh karena itu, Badan Bahasa mengajak masyarakat, peminat, serta pemerhati sastra di negara-negara anggota untuk menantang zaman bersama-sama dalam menumbuhkembangkan karya sastra Mastera. “SAKAT saya harap menjadi forum yang dapat menguatkan kepedulian kita semua terhadap sastra khususnya di negara masing-masing dan mengukuhkan hubungan kerja sama antaranggota Mastera. Kita di sini akan mengkaji bagaimana sastra bisa berkembang lebih maju,” jelas Aminudin Aziz.

SAKAT merupakan salah satu rangkaian kegiatan hasil kerja sama Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) yang beranggotakan Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sebagai bagian dari kegiatan Mastera, Badan Bahasa menyelenggarakan serangkaian kegiatan, yaitu 1) SAKAT, 2) Pemberian Penghargaan Sastrawan Muda Mastera, 3) Sidang Ke-27 Mastera, serta 4) Pertemuan Forum Penulisan Sastrawan Tamu/Asuhan Mastera.

Dalam seminar ini, Kepala Badan Bahasa juga menyerahkan Penghargaan Sastrawan Muda Mastera Tahun 2023 kepada empat orang sastrawan muda yang berasal dari empat negara anggota Mastera. Mereka adalah Fasial Oddang dari Indonesia, Awangku Mohd Noor Sham dari Brunei Darussalam, Muhammad Lutfi bin Ishak dari Malaysia, dan Farihan Bahron dari Singapura. Para pemenang mendapatkan piagam penghargaan dan uang tunai senilai Rp 25 juta.

“Semoga penghargaan ini dapat memotivasi para pemenang dan generasi muda untuk terus mencintai dan mengembangkan sastra,” ujar Kepala Badan Bahasa.

Penghargaan Sastrawan Muda Mastera semula ditujukan untuk alumni peserta Program Penulisan Mastera (puisi, cerpen, drama, dan esai) yang dilaksanakan oleh Mastera Indonesia sejak tahun 2005. Kini penghargaan itu diperluas sasarannya, yaitu sastrawan muda di semua negara anggota Mastera.

Faisal Oddang, perwakilan pemenang dari Indonesia, tak menyangka karya tulis yang ia hasilkan mendapat apresiasi dari Badan Bahasa. bahwa Penghargaan Sastrawan Muda Mastera Tahun 2023. “Saya pikir dari tahun ke tahun banyak penulis muda berbakat yang bermunculan di Indonesia. Saya tidak menyangka hasil saya menarik perhatian dan diapresiasi oleh Badan Bahasa. Terima kasih atas penghargaan ini,” ucapnya yang berencana menerbitkan buku dalam waktu dekat.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa keberadaan Mastera sangat penting untuk menjadi sarana bagi para sastrawan muda untuk saling berbagi terkait kesastraan satu sama lain. “Ini sebagai pintu untuk meningkatkan mutu karya sastra di kawasan Asia tenggara. Acara semacam ini penting untuk para sastrawan dapat saling mengetahui karya sastra satu sama lain,” jelasnya yang suka menulis sejak SMA namun menekuni tulisan dengan lebih serius saat duduk di bangku kuliah.

Ketika ditanya cara menarik minat generasi muda terhadap kesusastraan, Faisal menjawab bahwa upaya meningkatkan minat baca melalui buku bacaan bermutu harus terus dilakukan sebagai langkah awal menumbuhkan kecintaan terhadap sastra pada generasi muda. “Saya berharap ke depan semakin banyak masyarakat yang mendapat akses terhadap bacaan bermutu karena hal itu menjadi solusi efektif dalam meningkatkan minat baca bagi anak-anak,” tuturnya.

Faisal Oddang adalah pria kelahiran Wajo, Sulawesi Selatan. Dia telah banyak menulis puisi, cerpen, novel, esai-esai sastra serta naskah drama. Faisal banyak menulis karya-karya sastra yang gagasannya berkaitan dengan masyarakat Bugis secara khusus, Sulawesi Selatan secara umum. Tulisannya telah terbit di berbagai media massa lokal maupun nasional. Berbagai penghargaan telah diraihnya baik secara nasional maupun internasional.

Dalam laporannya, Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin menyampaikan bahwa SAKAT 2023 dilaksanakan dengan sistem pleno. Sesi pleno utama dilaksanakan dengan menghadirkan seorang pemakalah kunci dan pemakalah utama. Kemudian untuk sesi pleno panel, terdiri atas sesi pagi dan sesi siang, setiap sesi panel menghadirkan empat pembicara dari masing-masing negara anggota Mastera. Para pemakalah dalam SAKAT adalah pakar sastra, akademisi, dan sastrawan. “ Melalui kegiatan ini, karya sastra mastera semakin bermanfaat bagi dunia,” tutur Hafidz Muksin.

Hafidz Muksin melanjutkan bahwa acara ini disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Peserta SAKAT pada hari ini berasal dari kalangan dosen, mahasiswa, sastrawan, pengamat sastra, duta bahasa, peneliti, rekan media, pegawai di lingkungan Badan Bahasa, serta peserta yang berasal dari empat negara anggota Mastera. Sedangkan, peserta yang hadir secara luring berjumlah 150 orang.

Dalam kesempatan ini, hadir Pemangku Pengarah Dewan Bahasa dan Pustaka selaku Ketua Mastera Brunei Darussalam, Awang Suip bin Haji Abdul Wahab; Pensyarah Kanan Jabatan Pengajian Melayu, Universiti Nasional Singapura (NUS), selaku ketua Mastera Singapura, Azhar Ibrahim Alwee, serta Setiausaha Mastera Malaysia, Encik Abdul Ghani Abu.

Tentang SAKAT

Seminar Antarbangsa Kesusastraan Asia Tenggara (SAKAT) merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam Majelis Sastra Asia Tenggara. SAKAT pada awalnya merupakan kegiatan dwitahunan yang digagas bersama oleh negara-negara pendiri Mastera, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia. SAKAT pertama kali diselenggarakan tahun 1999, di Malaysia.

Mulai tahun 2010, SAKAT diselenggarakan secara bergantian setahun sekali, di negara tempat berlangsungnya Sidang Mastera. Indonesia telah menyelenggarakan SAKAT pada tahun 2010, 2013, 2017. Tahun 2023 ini, Indonesia kembali menyelenggarakan SAKAT, sekaligus menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan Sidang ke-27 Mastera.

Tujuan SAKAT adalah (1) mendiseminasikan alih wahana yang lahir di negara-negara anggota Mastera, yang telah dilakukan Mastera sejak tahun 2012, (2) menggali informasi situasi alih wahana di setiap negara anggota, (3) melihat seberapa alih wahana tersebut telah berkembang dan diterima oleh masyarakat sastra di negara-negara anggota Mastera, dan (4) menjadi sarana tukar pikiran perihal alih wahana setelah dilakukan pembahasan dan diskusi.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id

Survei Kepuasan Masyarakat

Hai, #sahabatbahasa. Sampai dengan periode 20 September 2023, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara mendapatkan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan publik sebesar 89,65 yang artinya kinerja unit penyelenggara pelayanan publik dalam kategori SANGAT BAIK.
Sebagai instansi penyelenggara pelayanan publik, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara wajib melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) secara berkala. SKM merupakan pengukuran tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan penyelenggara pelayanan publik.
Hasil yang terus meningkat dari waktu ke waktu ini akan memacu Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara untuk terus melakukan berbagai upaya perbaikan agar semakin meningkatkan kualitas pelayanan publik lebih baik ke depannya.

Penerjemahan Cerita Anak Tahun 2023

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara sukses menggelar kegiatan Penerjemahan Cerita Anak pada 7—9 September 2023 di salah satu hotel ternama di Kota Manado. Kegiatan tersebut menghasilkan naskah cerita anak dalam dua bahasa, bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh delapan orang penerjemah yang menerjemahkan tiga bahasa daerah, yakni bahasa Melayu Manado, bahasa Sangihe, dan bahasa Mongondow. Naskah-naskah terjemahan cerita anak yang dihasilkan melalui kegiatan ini ditujukan bagi pembaca awal usia anak anak SD kelas 1—3.

Peserta kegiatan Penerjemahan Cerita Anak selama tiga hari ini dibagi ke dalam tiga kelompok diskusi sesuai bahasa yang akan diterjemahkan. Pembahasan naskah dalam kelompok-kelompok diskusi kecil ini sangat berdinamika karena perlu kesepakatan dalam pemilihan kata yang tepat. Melalui kesempatan ini pula para penerjemah cerita anak mendapat pengalaman dalam menerjemahkan bahasa daerah dengan beragam teknik menerjemahkan dari para tim Penerjemah Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara. Seturut pula dengan kesempatan yang sama, para penerjemah cerita anak mendapat pengetahuan kebahasaan dari tim Penyuluh Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara untuk ketepatan kata yang digunakan dalam penerjemahan mereka masing-masing.

Dalam kegiatan ini, para penerjemah menerjemahkan naskah terjemahan bahasa daerah Mongondow, Sangihe, dan Melayu Manado ke dalam bahasa Indonesia. Sejumlah 15 naskah dalam format pdf berhasil diselesaikan dengan baik dengan pendampingan dari tim Penerjemah dan Penyuluh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara. Naskah yang telah diterjemahkan dalam format pdf, yakni 8 naskah terjemahan bahasa Melayu Manado, 4 naskah terjemahan bahasa Mongondow, dan 3 naskah terjemahan bahasa Sangihe.

Semoga hasil terjemahan seluruh narasumber kegiatan ini mampu memperkaya khazanah bahan literasi untuk Indonesia dan dunia. Amat memungkinkan untuk mulai memperkenalkan bahasa daerah kita ke tingkat internasional melalui penerjemahan multibahasa. Mengapa tidak? Mari mengaminkan mimpi-mimpi yang positif agar dapat kita tunai satu per satu pada tahun-tahun mendatang. amin.

Jaga Bahasa Tahun 2023

Dalam rangka mengutamakan bahasa Indonesia dan melestarikan bahasa daerah bagi Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dengan cara membuat konten kebahasaan dan kesasteraan sendiri sesuai tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesasteraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, dan Internasionalisasi Bahasa Asing kemudian mengampanyekannya di media sosial, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Jaga Bahasa. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 7–10 September 2023 ini dilaksanakan di NDC Resort. Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari ini diikuti oleh 23 Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dari berbagai angkatan.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Yudhistira Udd Sondakh, seorang pembuat konten yang sudah membuat berbagai konten baik untuk komersial maupun lembaga/instansi pemerintah. Materi yang disampaikan antara lain Berbagi Praktik Baik Membuat Ide untuk Naskah Konten, Teknik Penyusunan Naskah, Teknik Pengambilan Gambar, dan Teknik Pengeditan Video. Setelah pemaparan materi, dilakukan juga praktik yang harus diikuti oleh para peserta.

Adapun kegiatan ini diharapkan agar Duta Bahasa bisa menghasilkan konten kebahasaan atau kesastraan. Selain itu, mereka juga menjadi pemengaruh dalam meningkatkan minat literasi masyarakat melalui media sosial mereka masing-masing.

Penguatan Program Abdi Bahasa Tahun 2023

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Penguatan Program Abdi Bahasa (5/9/2023). Bertempat di Hotel Luwansa Manado, kegiatan ini berlangsung selama 2 hari. Bertujuan untuk memberikan pelatihan terhadap Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dan guru atau kepala sekolah yang akan dijadikan tempat kegiatan Abdi Bahasa, 40 orang peserta yang merupakan perwakilan dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas di Kota Manado, serta Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara hadir dalam kegiatan ini.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah ibu Dra. Derna Koni Rani Tumilaar, M.Pd., ibu Irene D.C. Rindorindo, S.S., M.Hum., dan bapak Feby Aditya Kurniawan, S.Hum. Materi-materi yang disampaikan antara lain meresensi buku, Perjenjangan Buku dan Aturan 5 Jari, Membaca Bersama, Menceritakan Kembali, Pengelolaan dan Penataan Buku, dan Membaca Nyaring. Setelah pemaparan materi, peserta diwajibkan untuk mempraktikkan materi-materi tersebut.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan Penguatan Program Abdi Bahasa Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Utara yang nantinya akan turun ke sekolah-sekolah untuk bercerita kepada siswa menjadi tahu dan lebih baik dalam membacakan dan mencontohkan praktik membaca buku. Selain itu, dengan materi-materi yang sudah dipaparkan kepada para guru diharapkan nantinya mereka dapat mengelola buku-buku bacaan yang ada di sekolah dengan lebih tertata bahkan dapat meningkatkan minat baca bagi para siswa.

Kemendikbudristek Fasilitasi Sastrawan Muda Melalui Program Penulisan Mastera

Jakarta, 29 Agustus 2023 – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Program Penulisan Mastera: Naskah Drama. Acara yang berlangsung mulai 28 Agustus s.d. 1 September 2023 tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para satrawan muda dari tiga negara anggota yang hadir yakni Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia serta negara pemerhati Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) untuk memperluas wawasan dan kemampuan teknis penulisannya. Selain itu, Program Penulisan Mastera: Naskah Drama juga menjadi wahana untuk bertukar pengalaman dan ide kreatif para peserta bersama sastrawan senior melalui bengkel penulisan.

“Badan Bahasa berperan dalam mendukung program prioritas Kemendikbudristek, yakni dalam hal pelestarian, pelindungan, pengembangan bahasa dan sastra. Melalui kegiatan ini, sastrawan muda diharapkan lebih mengenal situasi penulisan puisi, cerpen, novel, drama, esai di negara-negara lain; mengambil manfaat dari pandangan dan kritik sesama sastrawan muda,” terang Sekretaris Badan Bahasa selaku Ketua Mastera Indonesia, Hafidz Muksin, di Jakarta (28/8).

Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand sebagai negara anggota Mastera menyadari pentingnya penyelenggaraan bengkel penulisan kreatif yang kemudian berubah namanya menjadi Program Penulisan Mastera dan dicetuskan sejak tahun 1997. Genre karya pada program penulisan ini bergilir dengan urutan puisi, cerpen, esai, dan drama.

Program Penulisan Mastera telah dilaksanakan dengan genre puisi (1997, 2002, 2007, 2012, dan 2017), genre cerpen (1998, 2003, 2008, 2013, dan 2018), genre esai (1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019), genre drama (2000, 2005, 2010, dan 2015), dan genre novel (2001, 2006, 2011, dan 2016). Setelah selama tiga tahun (2000—2022) vakum akibat adanya pandemi Covid-19, maka pada tahun 2023 Program Penulisan Mastera diselenggarakan dengan genre drama.

Hafidz Muksin juga berharap para peserta dapat menyerap ilmu dan wawasan selama kegiatan berlangsung, bertukar pengalaman dan ide kreatif dengan sastrawan senior maupun sesama sastrawan muda. Peserta yang hadir merupakan pengarang-pengarang kreatif di negara anggota Mastera khususnya dan di negara Asia Tenggara pada umumnya (penyair, cerpenis, esais, dan penulis naskah drama).

“Para pengarang tumbuh dan berkembang lebih banyak dari bakat secara mandiri dan tanpa bimbingan. Proses tersebut belum tentu akan menghasilkan karya-karya unggulan karena mungkin saja bakat yang sudah ada tidak memperoleh kondisi yang kondusif untuk berkembang,” ungkapnya seraya mengimbau agar para sastrawan terus menggiatkan produksi naskah drama, khususnya di lingkup negara anggota Mastera.

Menurut Hafidz Muksin, para pengarang memerlukan wahana khusus dalam bentuk bengkel penulisan supaya bakatnya berkembang secara optimal. “Wadah ini akan memberikan kesempatan bagi pengarang-pengarang kreatif untuk saling mengoreksi kekurangan mereka serta bertukar pengalaman tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penulisan kreatif. Kepada sastrawan muda, mari, gunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin untuk saling menginspirasi dan menghasilkan karya yang hebat,” imbuh Hafidz Muksin.

Pembimbing Mastera Brunei Darussalam, Awang Mohammed Zefri Ariff bin Mohammed Zain Ariff mengapresiasi Indonesia yang menyelenggarakan acara ini setelah vakum akibat pandemi Covid-19. “Saya sangat antusias dengan kegiatan ini karena memfasilitasi kita untuk saling bertemu bertukar ilmu dan wawasan dalam penulisan naskah drama,” tuturnya.

“Saya mengapresiasi Indonesia karena mengadakan Program Penulisan Mastera. Acara ini menjadi wujud semangat kita untuk menghidupkan nuansa sastra yang ada di tengah kita. Saya harap, kita dapat menghasilkan sejumlah karya yang dapat diproduksi di seluruh negara anggota Mastera dan bukan hanya di negara asal peserta,” katanya.

Pembimbing Mastera Malaysia, Puan Fazilah Husin mendukung acara ini. “Berkarya di negara sendiri berbeda rasanya dengan berkarya bersama dengan pengarang antarnegara. Ada pengalaman, ilmu, ilham (ide), semangat, dan wawasan yang lebih luas lagi bisa diperoleh,” ucap Fazilah Husin.

“Kita harap naskah-naskah ini nanti bisa dirujuk oleh orang lain dan dicetak secara luas,” imbuhnya.

Ketua Panitia Pelaksana, Koordinator Layanan Sekretariat Badan Bahasa, Tri Indira melaporkan bahwa peserta kegiatan ini adalah sastrawan muda Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia. Kriteria peserta berusia maksimum 35 tahun dan peserta telah menerbitkan satu kumpulan puisi/cerpen/novel/drama/esai sendiri atau mempublikasikan sekurang-kurangnya 10 karya di media cetak.

“Mastera Indonesia mengikutsertakan 12 orang sastrawan muda, 1 orang penceramah, dan 3 orang pembimbing. Mastera Malaysia mengikutsertakan 3 orang sastrawan muda dan 1 pembimbing. Mastera Brunei Darussalam mengikutsertakan 3 orang sastrawan muda, 1 pembimbing, dan 1 orang pemerhati,” sebut Tri Indira.

Adapun pembimbing para peserta dalam kegiatan ini adalah sastrawan senior berpengalaman yang bertugas memberikan bimbingan secara intensif. “Pembimbing adalah sastrawan senior berpengalaman yang bertugas memberikan bimbingan intensif dalam program penulisan itu. Sastrawan senior yang ditugasi sebagai pembimbing adalah Agus R Sarjono, Yusef Muldiyana, dan Imam Soleh. Sementara itu, penceramah bengkel penulisan ini adalah Putu Wijaya. Selain itu, juga akan hadir sastrawan senior dari Brunei Darussalam dan Malaysia,” jelasnya.

Putu Wijaya akan mengetengahkan materi berjudul “Perkembangan Drama di Negara Asia Tenggara”, Yusef Muldiyana akan memaparkan materi tentang “Naskah Darama di Era Digital”, Agus R. Sarjono akan memaparkan materi “Penulisan Lakon Drama di Indonesia”, dan Iman Soleh yang akan mengetengahkan materi “Drama” dan “Kolektif Teks Teater”.

“Semoga kegiatan ini menambah kompetensi dan bakat para sastrawan muda Mastera,” pungkasnya.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Uji Coba Instrumen UKBI Adaptif Merdeka Tahun 2023

Pada tanggal 2–3 Agustus 2023 Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Uji Coba Instrumen Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka Tahun 2023. Kegiatan yang bertempat di Hotel Luwansa Manado ini diikuti oleh 20 orang peserta dari berbagai profesi. Mereka berasal dari kalangan akademisi, ASN, sastrawan, guru, mahasiswa, dan siswa.

Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk menguji baterai soal UKBI yang nantinya akan dimasukkan ke dalam tes UKBI Adaptif Merdeka. Pengujian dilakukan untuk melihat seberapa baik dan efektif baterai soal tersebut. Jika terdapat baterai soal yang tidak baik untuk diterapkan, hal tersebut akan dijadikan sebagai catatan untuk dievaluasi.

Sebelum proses pengujian baterai soal, peserta terlebih dahulu diberikan materi. Materi yang diberikan adalah sosialisasi pengujian instrumen baterai soal UKBI. Narasumber yang menyampaikan materi ini adalah Koordinator KKLP UKBI di Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Stevanus F.M. Pangemanan, S.S., M.Hum.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini, tes UKBI Adaptif Merdeka akan menjadi semakin baik terlebih dalam penyajian soal.

Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Konseptor Surat Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara

Pada tanggal 20–21 Juli 2023 Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Konseptor Surat Organisasi Perangkat Daerah. Kegiatan ini bertempat di Hotel D’Jtos Ratahan. Diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai lembaga pemerintahan daerah yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Narasumber dalam kegiatan ini antara lain Agustina Tangian, S.E., Eko Marini, S.S., M,Hum., Anas Yuliadi Nurdin, S.S., M.Hum., Dhanar Widyanto, S.S., dan Akhmad Zulkarnain, S.S. Materi-materi yang disampaikan adalah ejaan dalam bahasa Indonesia, kalimat dan paragraf, bentuk dan pilihan kata, dan bahasa Indonesia dalam tata naskah dinas. Peserta sangat antusias dalam mendengarkan penyampaian materi oleh narasumber. Saat sesi diskusi, peserta banyak memberikan pertanyaan kepada para narasumber.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Mereka berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan agar penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diterapkan dalam pembuatan konsep surat di instansi pemerintah daerah. Dengan terlaksananya kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Konseptor Surat Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara diharapkan para peserta dapat membagikan ilmu bahkan menjadi pesuluh di lingkungan instansi maupun masyarakat umum.

Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Guru SMP Se-Kabupaten Minahasa Tenggara

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara kembali melaksanakan kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Guru SMP Se-Kabupaten Minahasa Tenggara (17/7/2023). Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini diselenggarakan di Hotel D’Jtos Minahasa Tenggara. Dalam kegiatan ini sebanyak 50 guru SMP yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara hadir.

Narasumber dalam kegiatan ini antara lain Eko Marini, S.S., M.Hum., Anas Yuliadi Nurdin, S.S., M.Hum., dan Akhmad Zulkarnain, S.S. Materi-materi yang disampaikan adalah ejaan dalam bahasa Indonesia, kalimat dan paragraf, bentuk dan pilihan kata, dan bahasa Indonesia dalam tata naskah dinas. Peserta sangat antusias dalam mendengarkan penyampaian materi oleh narasumber. Saat sesi diskusi, peserta banyak memberikan pertanyaan kepada para narasumber.

Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari para peserta. Mereka berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan agar penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diterapkan dalam proses mengajar di sekolah. Dengan terlaksananya kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Guru SMP Se-Kabupaten Minahasa Tenggara diharapkan para guru sebagai peserta dapat membagikan ilmu bahkan menjadi pesuluh di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Peningkatan Kemahiran Berbahasa

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek melalui Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melakukan Sosialisasi Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia pada Sabtu, 24 Juni 2023 di Hotel Luwansa Manado. 

Kegiatan yang dilakukan selama sehari tersebut menghadirkan narasumber Anggota Komisi X DPR-RI, Adrian Jopie Paruntu. Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri atas unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan, pengawas, guru, praktisi pendidikan, pegiat literasi, dan tokoh masyarakat.

Sosialisasi Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia menjadi langkah strategis  Badan Bahasa sebagai bentuk akuntabilitas keterbukaan informasi publik dan mewujudkan lembaga yang  Bermartabat-Bermanfaat. Sebagai unit utama di Kemendikbudristek, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengawal salah satu lambang negara, yakni bahasa. Saat ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah melakukan transformasi kebijakan dengan tiga fokus utama, yakni 1) Literasi kebahasaan dan kesastraan, 2) Pelindungan Bahasa dan Sastra, 3) Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Pada kegiatan ini, Adrian Jopie Paruntu hadir sebagai narasumber secara daring. Dalam kegiatan tersebut, Adrian Jopie Paruntu menekankan pentingnya peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia.

“Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari masalah kebahasaan. Makanya perlu dilatih dan ditingkatkan kemampuan kebahasaannya,” ungkap Adrian Paruntu.

Selanjutnya, Adrian Paruntu juga mengatakan bahwa peningkatan kemahiran berbahasa menjadi salah satu langkah untuk mendukung tercapainya target literasi kebahasaan dan kesastraan, perlindungan bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi Bahasa Indonesia.

“Semoga melalui kegiatan ini, upaya peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia di Sulawesi Utara dapat mencapai hasil yang maksimal dan berharap peserta yang hadir dapat menyebarluaskan ilmu yang diperoleh di lingkungan mereka, baik lingkungan kerja atau lingkungan masyarakat,” harapnya.

Adrian Paruntu juga menambahkan untuk memperkuat jati diri bangsa perlu peran aktif dari seluruh masyarakat. Salah satu cara memperkuat jati diri bangsa melalui bahasa, yaitu dengan peningkatan kemahiran berbahasa.

“Bahasa menunjukkan jati diri bangsa. Untuk itu, perlu peningkatan kemahiran berbahasa agar jati diri bangsa semakin kuat melalui bahasa,” tuturnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada semua ekosistem bahasa Indonesia, seperti masyarakat umum, pengambil kebijakan di bidang kebahasaan dan kesastraan, para pendidik, sastrawan, penulis, penerjemah, akademisi, mahasiswa, siswa, masyarakat luas, praktisi media massa, dan pemelajar bahasa Indonesia.